Rabu, 22 April 2015

Merindu Air Langit

Pada langit mengabu
Angin tanpa sepoi
Jiwa yang ringan
Tak berisi riuh
Mengadah

Pada sisa-sisa daun
yang gugur dibulan April
yang mengais pilu-pilu
Tak berjawab malam
Merindu

Air langit
Dan gemuruh petir
Dan menjatuhi atap-atap
Dan menjadi bulir
Di ujung ranting

Air langit
Yang menghapus debu-debu
Maksiat, amarah, riya, dengki, dan sombong
Yang menghapus romansa sepi
Jalanku

Pulang
Memadu kehangatan teh
Pada Ibu juga Ayah
Aku merindu
Pada Air langit

Rabb...
bantu hamba tuk kembali...

Rabb...
...

#PULANG
#KEMBALI

Bu...

Apa kabar dunia???
Ah, basa-basi sekali ah...
ehem-ehem


Bu, bagaimana kabarmu dikampung?
Semoga selalu dalam kasih saynag Allah ta'ala...

Bu, ana rasa lelah. (rasanya lelah terus Ndah?)
hidup seperti tak hidup (innalillah)
ya Rabb... bantulah hamba-mu ini


--- KEMBALI PULANG

Selasa, 27 Januari 2015

Tanpa Jejak

Bersama Malam, kusapa dirimu


Seperti permintaanmu agar tak sekalipun aku mencari tahu kabarmu
maka aku harus rela menyapamu lewat malam. Apa kabar dirimu Ree?
Bagaimana dengan tubuhmu? Masihkah lelah dengan segala sakitmu itu?
tetap semangat dan jangan berhenti berjuang ya. Disini aku baik-baik saja,
sebaik penjagaanNYA. Alhamdulillah. Dan juga tak pernah lagi aku menangisimu.
Semoga ini kabar yang menyenangkanmu walau entah kapan kau kan tahu.
Bagaimanapun kau menjadi berharga dengan segudang cerita, nasehat, kasih sayang dan
kepura-puraanmu yang membuatmu menyerah untuk tetap disini. Kau tentu masih ingat,
saat kau mengakui bahwa kau tak ingin melihatku lebih jauh bersama orang lain setelah kepergianmu,
tapi agar aku hanya bersama Allah yang Maha Rahman. Sebab hanya DIA yang tak akan memberikan luka,
hanya DIA yang mengasihi dengan benar. Tapi aku melanggar semua permintaanmu. Aku tak sekuat yang kau minta.
Kau tahu Ree? Aku harus mengulang sakit yang sama seperti  yang kau lakukan , walaupun dengan jalan yang berbeda.
Jika kepergianmu karena tak ingin meneruskan lukaku, jika yang kau lakukan bukanlah kesanggupanmu untuk terus-terus menjadi orang paling jahat,  maka kali ini luka itu hadir dengan disengaja, dilakukan dengan sadar.
Seberapa pantas aku menerima ini? Bagaimana aku harus berterimakasih untuk semuanya?
Benarkah harus kuartikan sebagai bahan tertawaan dan diserupakan pajangan?
Atau aku harus memilih langkah yang sama sepertimu? Tanpa jejak? Entah.

2 Status Lupa-mu

>> Hari ini kekampus gak nyadar pake' sendal jepit. Terpksa pinjem spatu orang...

#menyadarkanku bahwa sya sudah tdk muda lagi, dah mulai P*k*n

>> masya Allah. pas ditegur baru sdar kalau slah pakai seragam, almamaterpun tertinggal di kost teman dan Smpai kampus buka tas, isinya hanya ada 2 buah Novel, benar2 lupa bawa Buku ctatan.
hoho... Hari ini sngguh terlaalu.
Note:jangan ditiru,.