Lupa
Empat huruf itu bagian siluetku
Datang sesukanya tanpa pamit
Hinggap lama menemani jalanku
Walau hadirnya bukan pinta
Namun kesebut anugerah
Ia teman terhebat
Hilangkan segala ingatan yang menyiksa
Terkadang serakahku pada lupa
Membuat benara tak butuh sendiri
Datang darimanapun ia
Termasuk bakat alamiyah
Lalu ia memanjakanku
Hanya menyisakan jejak2 indah
dalam ingat
membuang segala yg menyesakkan
Termasuk sebaris warkah yg pernah
mematahkanku
Ah, biarkan lupa dalam jiwaku
Menari disetiap gundah bertemu
Menghapus mudah masa2 sesak menggeliat
Aku utarakan saja syukurku pada
Tuhan
Maka, nikmat Tuhanku yg manakah yg harus kudustakan?
disaat yg lain takut pada lupa
Padahal ia bahagia bagiku
Merasakan damainya tanpa sakit yg silam
Maka, nikmat Tuhanku yg manakah yg harus
kudustakan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar